Membaca Membuka Cakrawala, Membangaun Peradaban Dunia

Friday, October 7, 2016

BANYAK AGAMA PUNYA TASBIH

Alat penghitung berupa biji-bijian seperti tasbih erat denga tradisi islam. Sebagai muslim mengira bahwa tasbih symbol orisinil islam. Padahal, tasbih merupakan symbol banyak agama yang digunakan saat beribadah.

Tasbih bersal dari kata tasbohan, berartin membaca subhanallah. Sedangkan alat yang di gunakan untuk membaca tasbih bernama subhah atau misbahah. Jadi, tasbih bukan nama benda, tapi kegiata Membaca berupa puji-pujian. Namaun, masyarakat terbiasa menyebut dengan menyamakan jenis pekerjaannya. Akhirnya, alat penghitung bacaan dzikir inipun lazim di sebut dengan tasbih.

Umumnya, tasbih terbuat dari manik-manik, kayu cendana. Ada juga yang terbuat dari batu jade, Kristal, permata, dan giok. Dalam beberapa kitab, seperti Da’irat al ma’arif al islamiyyah, al mausu’at al arabiyyat fatawa rasyod ridha, dan penjelasan syekh bakr ibn abdillah abu zaid, tasbih di kenal sebelum islam ada.

Tahun 800 M orang-orang Budha menggunakan tasbih dalam ritualnya. Dari india inilah kemudian tasbih berkembang ke benua asia. Orang-orang budha diyakini sebagai yang pertama menggunakan tasbih untuk menyelaraskan antara perbuatan dan ucapannya ketika sembahyang.

Pesatnya perkembangan tasbih terjadi pada abad XV dan XVI M. dalam kitab Musahamah al hindi disebutkan, orang-orang hindu terbiasa menggunakan tasbih dalam ritual ibadahnya. Menghitung zikir dengan biji tasbih diakui sebagai inovasi dari orang hindu india sekte brahmana. Tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Para ahli sejarah sepakat, arab jahiliyah tidak mengenal tasbih. Itulah sebabnya, tak satupun syair jahiliyah meneyebutkan kalimat tasbih. Kata tersebut merupakan istilah mu’arrabah (yang di arabkan). Begi pula masa rasulullah dan sahabat, tidak mengenal tasbih apalagi menggunakannya. Kondisi ini berlangsung hingga akhir masa tabi’in.

Umat kristiani dan katolik menyebutnya Rosario, sedangkan hindu dan budha di sebut mala atau ganitri. Dalam sejarah Kristen, rahib-rahib berzikir sebanyak 150 kali sehari. Untuk memudahkan, mereka menggunakan 150 manik. Terkadang rahib-rahib itu mengenakan di leher ketika di bawa pergi. Manik-manik itu di sebut rosary.

Orang katolik menggunakan 50 biji tasbih kecil yang dibagi menjadi 4, dan di beri pemisah dengan jumlah yang sama, kemudian “matanya” di buat denga tanda salib. Mereka membaca pujian tuhan dengan biji tasbih kecil.

Dalam ajaran hindu, keterangan tentang tasbih dapat di temukan dalam kitab kalika purana dan sanatkumara samitha, meski dengan nama berbeda, yaitu japamala. Ajaran budha juga mengenala tasbih, seperti tradisi tasbih yang digunakan di Tibet yang mayoritas penduduknya menganut budha.
Sedangkan umat islam biasanya menggunakan manik-manik tasbih berjumlah 100 biji. Jumlah tersebut dikaitkan dengan sebuah hadis sahih yang menyunahkan agar umat islam membaca tasboh (subhanallah) 33 kali, tahmod (Alhamdulillah) 33 kali, dan takbor (allahu akbar) 33 kali. Kemudian satu kali untuk doa penutup.


Jumlah 100 biji juga diasosiasikan dengan banyaknya nama-nama indah allah (asma’ul husna) yang berjumlah 99, ditambah satu lafdzul jalalah (allah). Meski demikian, tidak semua tasbih berjumlah 100 biji, ada pula yang hanya 33 biji. Bahkan, di arab Saudi ada beberapa took yang menjual tasbih panjang yang berjumlah 1000 biji.
Share:
"MEMBACA MEMBUKA CAKRAWALA MEMBANGUN PERADABAN DUNIA"

0 komentar:

Post a Comment

Ads baner

Popular Posts

Powered by Blogger.
["Hidup bukanlah tentang bagaimana menemukan diri kita tetapi bagaimana menciptakan diri kita yang sebenarnya"]["Hidup adalah serangkaian peristiwa alami dan spontan. Jangan melawan kehidupan yang hanya akan menciptakan kesedihan. Biarkan realitas menjadi kenyataan. Biarkan semuanya mengalir secara alami"]["Cobalah untuk belajar sesuatu tantang segala sesuatu dan segala sesuatu tentang sesuatu"]["Hidup adalah Kesusahan yang harus diatasi. Rahasia yang harus digali. Tragedi yang harus dialami. Kegembiraan yang harus dibagikan. Cinta yang harus dinikmati, dan Tugas yang harus dilaksanakan"]