Membaca Membuka Cakrawala, Membangaun Peradaban Dunia

Friday, October 28, 2016

PEMUDA ADALAH UJUNG TANDUK PERGERAKAN BANGSA

Dalam rangka hari sumpah pemuda, kita sebagai pemuda Indonesia harus bangga karena kita adalah golongan yang paling di banggakan oleh masyarkat Indonesia, sebagai pemuda kita harus membuat harum nama Indonesia, membuat prestasi yang besar agar kita tidak menyesal di hari tua, pemuda adalah masa di mana semangat kita menggebu-gebu, mempunyai potensi dan keyakinan tinggi, sehingga bisa meraih segala hal yang kita mau, kesempatan kita pun masih banyak, maka jangan pernah sia-siakan masa muda kita.


Sejarah singkat sumpah pemuda

Sumpah pemuda adalah salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. yang dimaksud dengan sumpah pemuda ialah adalah keputusan kongres pemuda kedua yang diselenggarakan dua hari 27-28 oktober 1928 di Batavia (Jakarta).

Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada tanah air Indonesia, bangsa Indonesia dan bahasa indonesia. keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap perkumpulan kebangsaan Indonesia dan agar disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan. Nah dan dalam blog yang sederhana ini saya akan sedikit menuliskan sejarah sumpah pemuda 28 oktober 1928. Berikut ini adalah ulasannya.

Sejarah sumpah pemuda

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan


Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Peserta :

•        Abdul Muthalib Sangadji
•        Purnama Wulan
•        Abdul Rachman
•        Raden Soeharto
•        Abu Hanifah
•        Raden Soekamso
•        Adnan Kapau Gani
•        Ramelan
•        Amir (Dienaren van Indie)
•        Saerun (Keng Po)
•        Anta Permana
•        Sahardjo
•        Anwari
•        Sarbini
•        Arnold Manonutu
•        Sarmidi Mangunsarkoro
•        Assaat
•        Sartono
•        Bahder Djohan
•        S.M. Kartosoewirjo
•        Dali
•        Setiawan
•        Darsa
•        Sigit (Indonesische Studieclub)
•        Dien Pantouw
•        Siti Sundari
•        Djuanda
•        Sjahpuddin Latif
•        Dr.Pijper
•        Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
•        Emma Puradiredja
•        Soejono Djoenoed Poeponegoro
•        Halim
•        R.M. Djoko Marsaid
•        Hamami
•        Soekamto
•        Jo Tumbuhan
•        Soekmono
•        Joesoepadi
•        Soekowati (Volksraad)
•        Jos Masdani
•        Soemanang
•        Kadir
•        Soemarto
•        Karto Menggolo
•        Soenario (PAPI & INPO)
•        Kasman Singodimedjo
•        Soerjadi
•        Koentjoro Poerbopranoto
•        Soewadji Prawirohardjo
•        Martakusuma
•        Soewirjo
•        Masmoen Rasid
•        Soeworo
•        Mohammad Ali Hanafiah
•        Suhara
•        Mohammad Nazif
•        Sujono (Volksraad)
•        Mohammad Roem
•        Sulaeman
•        Mohammad Tabrani
•        Suwarni
•        Mohammad Tamzil
•        Tjahija
•        Muhidin (Pasundan)
•        Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
•        Mukarno
•        Wilopo
•        Muwardi
•        Wage Rudolf Soepratman
•        Nona Tumbel

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).


KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.

Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.

Ini lah sejarah sumpah pemuda yang dapat kami tulis semoga bermanfaat bagi pembaca, salam dari penulis, ingat jangan lupakan jasa-jasa pemuda-pemuda Indonesia terdahulu


Share:
"MEMBACA MEMBUKA CAKRAWALA MEMBANGUN PERADABAN DUNIA"

Wednesday, October 26, 2016

HARI LISTRIK NASIONAL - LISTRIK UNTUK INDONESIA LEBIH MAJU

Bertepatan pada tanggal 27 0ktober yaitu bertepatan dengan hari listrik nasional, maka marilah kita membuka mata untuk mengenang dan menelusuri jejak awal masuknya listrik ke negeri kita indoneisa.


Secara umum sejarah kelistrikan di Indonesia di mulai pada tahun 1897 ketika berdiri perusahaan listrik pertama yang bernama Nederlandche Indische Electriciteit Maatschappij [NIEM] di Batavia dengan kantor pusatnya di Gambir. Sedangkan sejarah kelistrikan di Surabaya bermula ketika perusahaan gas NIGM pada tanggal 26 April 1909 mendirikan perusahaan listrik yang bernama Algemeene Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij [ANIEM]. ANIEM adalah salah satu perusahaan swasta yang di beri hak untuk membangun dan mengelola sistem kelistrikan di Indonesia pada waktu itu.
PLN - NUKLIR
Beberapa perusahaan sejenis misalnya Bandoenghsche Electriciteit Maatschappij [BEM], yang mengelola tenaga listrik di Kota Bandung dan memiliki pusat listrik tenaga air di Sungai Cikapundung dan di beri nama Waterkrachtwerk Pakar aan de Tjikapoendoengnabij Dago. BEM berdiri pada tahun 1913 tetapi pada tahun 1922 pengelolaan listrik di Kota Bandung dan sekitarnya di ambil alih oleh Gemeenschappelijk Electrisch Bedrif Bandoeng en Omstreken [GEBEO].

ANIEM merupakan perusahaan yang berada di bawah NV Handelsvennootschap yang sebelumnya bernama Maintz & Co. Perusahaan ini berkedudukan di Amsterdam dan masuk pertama kali ke Kota Surabaya pada akhir abad ke-19 dengan mendirikan perusahaan gas yang bernama Nederlandsche Indische Gas Maatschappij [NIGM]. Pada tahun 1909, perusahaan ini diberi hak untuk membangun beberapa pembangkit tenaga listrik berikut sistem distribusinya ke kota-kota besar di Jawa

PEMNAGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

Dalam waktu yang tidak berapa lama,  ANIEM berkembang menjadi perusahaan listrik swasta terbesar di Indonesia dan menguasai sekitar 40% dari kebutuhan listrik di dalam negeri. ANIEM juga melakukan percepatan ekspansi seiring dengan permintaan listrik yang tinggi. Pada 26 Agustus 1921 perusahaan ini mendapat konsesi di Banjarmasin yang kontraknya berlaku hingga 31 Desember 1960. Pada tahun 1937 pangelolaan listrik di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan diserahkan kepada ANIEM.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

Sebagai perusahaan yang menguasal hampir 40% kelistrikan di Indonesia, ANIEM memiliki kinerja yang cukup baik dalam melayani kebutuhan listrik. Sebagaimana telah disebutkan di atas, ANIEM memiliki wilayah pemasaran di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan. Untuk melayani wilayah pemasaran yang luas ini, ANIEM menerapkan kebijakan desentralisasi produksi dan pemasaran dengan cara membentuk anak perusahaan. Dengan demikian maka listrik diproduksi secara sendiri-sendiri di berbagai wilayah oleh perusahaan yang secara langsung menangani proses produksi tersebut. Dengan demikian kinerja perusahaan menjadi amat efektif, terutama dari segi produksi dan pemasaran.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

Beberapa perusahaan yang merupakan bagian dari ANIEM [NV. Maintz & Co] antara lain :

1.      NV ANIEM di Surabaya dengan perusahaan-perusahaan di Banjarmasin, Pontianak, Singkawang, Banyumas dan Magelang.

2.      NV Oost Java Electriciteits Maatschappij [OJEM] di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di Lumajang, Tuban dan Situbondo.

3.      NV Solosche Electriciteits Maatschappij [SEM] di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di Solo, Klaten, Sragen, Jogjakarta, Kudus dan Semarang.

4.      NV Electriciteits Maatschappij Banjoemas [EMB] di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, Sokaraja, Cilacap, Gombong, Kebumen, Wonosobo, Maos, Kroya , Sumpyuh dan Banjarnegara.

5.      NV Electriciteits Maatschappij Rembang [EMR] di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di Blora, Cepu, Rembang, Lasem dan Bojonegoro.

6.      NV Electriciteits Maatschappij Sumatera [EMS] di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di Bukit Tinggi, Payakumbuh, Padang Panjang dan Sibolga.

7.      NV Electriciteits Maatschappij Bali & Lombok [EBALOM] di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di Singaraja, Denpasar, Gianyar, Tabanan, Klungkung, Ampenan, Gorontalo, Ternate,

Seandainya sejarah bisa berandai-andai, tentu bangsa Indonesia akan dilayani oleh sistem kelistrikan yang amat efektif dari sebuah sistem usaha peninggalan kolonial Belanda. Sayang, kinerja yang amat baik dari ANIEM harus terputus karena pendudukan tentara Jepang di Indonesia pada tahun 1942. Sejak pendudukan tentara Jepang, perusahaan listrik diambil alih oleh pemerintah Jepang. Urusan kelistrikan di seluruh Jawa kemudian ditangani oleh sebuah lembaga yang bernama Djawa Denki Djigjo Kosja. Nama tersebut kemudian berubah menjadi Djawa Denki Djigjo Sja dan menjadi cabang dari Hosjoden Kabusiki Kaisja yang berpusat di Tokyo. Djawa Denki Djigjo Sja dibagi menjadi 3 wilayah pengelolaan yaitu Jawa Barat di beri nama Seibu Djawa Denki Djigjo Sja yang berpusat di Jakarta, di Jawa Tengah diberi nama Tjiobu Djawa Denki Djigjo Sja dan berpusat di Semarang, dan di Jawa Timur diberi nama Tobu Djawa Denki Djigjo Sja yang berpusat di Surabaya.


 Pengelolaan listrik oleh Djawa Denki Djigjo Sja berlangsung sampai Jepang menyerah kepada Sekutu dan Indonesia merdeka. Ketika Jepang menyerah kepada Sekutu, para pekerja yang bekerja di Tobu Djawa Denki Djigjo Sja berinisiatif untuk menduduki lembaga pengelola listrik tersebut dan mencoba mengambil alih pengelolaan. Untuk menjaga agar listrik tidak menjadi sumber kekacauan, pada 27 Oktober 1945 pemerintah membentuk Djawatan Listrik dan Gas Bumi yang bertugas untuk mengelola kelistrikan di Indonesia yang baru saja merdeka. Usaha untuk mengelola kelistrikan ternyata bukanlah pekerjaan yang mudah, di samping karena status kepemilikan pembangkit-pembangkit yang belum jelas juga karena minimnya pengalaman pemerintah dalam bidang kelistrikan. Sebagian besar pembangkit rusak parah karena salah urus di masa pendidikan tentara Jepang.

Demikian lah sejarah dan lika-liku jalannya listrik bisa berdiri di Indonesia, kita harusnya bersyukur karena kita sudah bisa menikmati listrik dengan nyaman, maka gunkanlah energy listrik sesuai kebutuhan, jangan seenaknya saja menggunkannnya, karena kita akan meresakan betapa gelapnya dan susahnya jika pasokan aliran energy listrik kita tidak bisa berfungsi lagi…
Share:
"MEMBACA MEMBUKA CAKRAWALA MEMBANGUN PERADABAN DUNIA"

JUKLAK PERLOMBAAN FILM (festival imiah mahasiswa)

FESTIVAL ILMIAH MAHASISWA (FILM)

STAFF PERPUSTAKAAN DAN LEMBAGA PENJAMIN DAN PENGEMBANGAN MUTU KAMPUS MANAJEMEN MANTINGAN


“JUKLAK PERLOMBAAN”







UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
PONOROGO
2016
A.    Juklak Perlombaan
Juklak Perlombaan Festival Ilmiah Mahasiswa.
Karya Ilmiah Sederhana

Definisi Kegiatan
Karya ilmiah adalah tulisan hasil berpikir ilmiah. Proses berpikir ilmiah terdiri atas identifikasi masalah, pembatasan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan simpulan. 

Tujuan Kegiatan

1.      Menumbuhkan minat membaca dan menulis mahasiswa.
2.      Memberi pengetahuan kepada mahasiswa tentang penulisan karya ilmiah.
3.      Meningkatkan intelektualitas dan kreatifitas mahasiswa.


Tema

“Instrumen Potensial Ekonomi Islam, a Promising Alternative.”

Persyaratan Peserta
1.      Peserta bisa individu atau kelompok dengan batas maksimal 2 orang.
2.      Anggota tim diperbolehkan berasal dari fakultas atau jurusan yang berbeda.
3.      Setiap peserta mengirim 1 karya.
Sistematika Penulisan
Pada dasarnya karya ilmiah dibagi menjadi dua bagian bagian utama, bagian tubuh dan bagian pelengkap.
Bagian tubuh terdiri atas tiga bagian sebagai berikut:
1.      Pendahuluan berisi tujuan penulisan, perumusan masalah, dan pembatasan masalah.
2.      Isi, pada bagian isi dikupas secara rinci dan detail pokok permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian pendahuluan.
3.      Penutup, biasanya berisi kesimpulan dan saran.
Bagian pelengkap terdiri atas:
1.      Halaman judul
2.      Kata pengantar
3.      Daftar isi
4.      Daftar pustaka
Langkah-langkah penulisan
1.      Tentukan topik sesuai tema yang sudah ditentukan diatas.
2.      Susunlah kerangka karya tulis.
3.      Kembangkan kerangka karya tulis menjadi paragraph-paragraf yang rinci. Untuk mempermudah pengembangannya kita dapat mencari informasi dari beberapa buku sumber dan mencatatnya. Yang dicatat adalah pendapat seseorang, judul buku, penerbit, tahun terbit, tempat terbit dan penulis.
4.      Bahas kembali karya tulis yang telah disusun dari segi penataan gagasan dan format penulisan.
5.      Sempurnakan bagian tulisan yang belum sempurna.
6.      Lengkapilah karya tulis dengan halaman judul atau cover, kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka.
7.      Susunlah karya tulis dengan urutan sebagai berikut:
a.       Halaman judul atau cover
b.      Daftar isi disertai halaman
c.       Tubuh karya tulis, meliputi;
                                                                          i.      Pendahuluan
                                                                        ii.      Pembahasan isi
                                                                      iii.      Penutup
                                                                      iv.      Daftar pustaka
8.      Cara penulisan daftar pustaka:
a.       Ditulis di halaman terakhir
b.      Ditulis secara alfabetis
c.       Tidak memakai nomor
d.      Urutkan penulisan daftar pustaka; nama pengarang, tahun terbit, judul buku, tempat terbit, penerbit.

Ketentuan Umum   

1. Pendaftaran lomba karya ilmiah sederhana ini tidak dipungut biaya registrasi, dan khusus untuk mahasiswa UNIDA Putra maupun Putri.

2.      Peserta berasal dari mahasiswa S1 UNIDA.
3.      Peserta mengirimkan maksimal 1 karya. 
4.      Naskah merupakan naskah asli, bukan saduran dan merupakan hasil pemikiran penulis sendiri yang belum pernah dipublikasikan. 
5.      Panitia diberi hak dan wewenang untuk mempublikasikan setiap karya dengan tetap mencantumkan nama penulis. 
6.      Naskah karya ilmiah harus disertai dengan biodata penulis yang minimal memuat nama, asal, alamat tempat tinggal, nomer telepon dan email.
7.      Kirim karya tulis berbentuk file pdf, termasuk biodata penulis, dengan subject Nama Lengkap dan Prodi kirim ke filmunida2016@gmail.com
  Petunjuk penulisan 
1.      Karya ilmiah berlandaskan sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. 
2.      Judul karya ilmiah bebas sepanjang mengacu pada tema. 
3.      Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. 
4.      Panjang naskah minimal 3 halaman, maksimal 8 halaman ( tidak termasuk cover dan Daftra pustaka )
5.      Naskah diketik di kertas A4, Times New Roman, 12, spasi 1,5, margin top, left 4 cm, buttom, right, 3 cm. 
6.      Naskah karya tulis berisi tiga  bagian  yang  tidak  perlu  disebut  secara  eksplisit. yaitu pendahuluan (latar  belakang  dan  identifikasi  pembahasan), isi (pembahasan dan analisis) dan konklusi (kesimpulan/penutup).
7.      Cover terdiri dari Judul – Nama Penulis – Logo UNIDA – Alamat Lengkap Kampus.

Mekanisme Perlombaan
Kegiatan 
Jadwal 
Pendaftaran dan Pengumpulan berkas 
8 Oktober-30 Oktober 2016 
Penilaian
31-2 Oktober-November 2016 
Pengumuman Finalis 
3 November 2016 
Presentasi Finalis dan Pembagian Hadiah
5 November 2016

Kriteria penilaian
1.      Penilaian  dilakukan  secara  objektif  berdasarkan  petunjuk  penulisan  dan  kriteria penilaian yang telah ditetapkan. 
2.      Keputusan dewan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. 
3.      Aspek yang dinilai dan bobot penjurian :
No. 
Aspek Penilaian 
Uraian 
Bobot 
1. 
Format Makalah 
Tata tulis: ukuran kertas, tipografi, tata letak, kerapian ketik, jumlah halaman.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  



 
  
            10% 
 
 
2. 
Kreatifitas Gagasan 
-
Keaslian : gagasan relative baru dan unik 
       


-
Kreatif         :         menunjukkan
   





-
pemahaman baru atas persoalan yang dibahas, bermanfaat bagi masyarakat.
Aktual  gagasan  sesuai  dengan kondisi kekinian dengan 
menyajikan data dan fakta 

            20% 

3. 
Topik yang dikemukakan 
-

-
Aktualitas topik dan focus bahasan yang dipilih.
Kesesuaian judul dengan tema topik dan isi karya tulis.
       

30%





4. 
Data dan sumber informasi
-










-
Relevansi data dan informasi yang diacu dengan uraian tulisan. Sumber pustaka dianjurkan dari buku, jurnal, makalah,dan surat  kabar. Sumber pustaka daring (online) bersifat terbatas pada sumber-sumber terpercaya (laman resmi surat kabar, instansi pemerintah/swasta, e-journal, ebook).
Sumber pustaka dicantumkan di  dalam pengutipan dan daftar pustaka.

30% 
5. 
Analisis, sintesis, dan simpulan.
-
-


-

-

Tata tulis : kerapihan ketik, tata letak
Pengungkapan : sistematika tulisan, ketepatan dan kejelasan ungkapan,   bahasa   baku   yang  baik dan benar, komunikatif dan relative mudah dipahami. 
Refleksi     atas     fakta      yang didasarkan  pada  analisis menjadi prioritas penilaian. 
Kemampuan menganalisis & sintesis secara reflektif dan meringkasnya dalam simpulan. 
            10% 
 
 
 
  

Essay Competition
Tujuan Kegiatan

1.      Menumbuhkan minat membaca dan menulis mahasiswa.
2.      Memberi pengetahuan kepada mahasiswa tentang penulisan karya ilmiah.
3.      Meningkatkan intelektualitas dan kreatifitas mahasiswa.

Definisi kegiatan:
Lomba penulisan esay merupakan salah satu bentuk penulisan karya ilmiah yang berbentuk gagasan.
Tema:
“Pembaruan Konsep Manajemen an Islamic Perspective
Persyaratan Peserta
1.      Peserta bisa individu atau kelompok dengan batas maksimal 2 orang.
2.      Anggota tim diperbolehkan berasal dari fakultas atau jurusan yang berbeda.
3.      Setiap peserta mengirim 1 karya.
Sistematika Penulisan
Essay, seperti halnya karya tulis yang lain, memiliki sistematika penulisannya sendiri. Setiap orang yang menulis essay juga perlu untuk mengetahui dan memahami cara penyusunan penulisan essay. Penulis essay tidak bisa menulis isi essay seenaknya saja tanpa data dan fakta yang jelas. Essay memang berisi pendapat dari penulis, akan tetapi data akurat, fakta, dan informasi yang berhubungan degan topik pembahasan harus tetap ada.
Sistematika penulisan essay di antaranya adalah pendahuluan, tubuh atau isi dari essay, dan juga kesimpulan essay. Berikut penjelasan lebih detail panduan menulis essay mengenai sistematika penulisan essay:
1.      Pendahuluan. Pendahuluan merupakan bagian awal yang terdapat di dalam esai. Isi dari pendahuluan di antaranya adalah pemaparan latar belakang dari pemilihan topik atau tema esai dan permasalah yang akan dibahas di dalam esai. Pendahuluan juga berisi pendapat dari penulis essay tersebut.

2.      Tubuh Esai. Tubuh essay adalah bagian terpenting dari sebuah essay. Isi dari esai adalah pemaparan data-data yang berhubungan dengan tema yang dibahas. Adanya data-data ini sebagai salah satu tanda bahwa apa yang dibahas oleh penulis merupakan sesuatu yang nyata dan tidak dibuat-buat. Pemaparan data tersebut juga diiringi oleh pendapat penulis tentunya berhubungan dengan pembahasan. Selain data-data yang berhubungan dengan tema yang dibahas, bagian isi dari esai juga berisi informasi yang erat hubungannya dengan tema yang diangkat.


3.      Kesimpulan dari esai. Sebuah tulisan biasanya akan memilik bagian akhir yang bernama kesimpulan (untuk jenis tulisan nonfiksi). Begitu juga dengan esai yang memiliki kesimpulan pada bagian akhirnya. Kesimpulan ini berisi ringkasan keseluruhan isi esai ayng dibutil oleh penulis itu sendiri. Ada juga poin-poin observasi serta pendapat penulis mengenai pembahasan pada esai.
Penulisan sistematika esai tersebut sebaiknya dilakukan dengan rapi. Selain itu juga harus tepat sasaran, dalam arti tidak ada penyimpangan jauh dari pembahasan dalam isi dan juga pendapat penulis. Pemaparan pendapat pun sebaiknya sesuai dengan data tema yang diambil.
Mekanisme Perlombaan
Kegiatan 
Jadwal 
Pendaftaran dan Pengumpulan berkas 
8 Oktober-30 Oktober 2016 
Penilaian
31-2 Oktober-November 2016 
Pengumuman Pemenang 
3 November 2016 
Presentasi Finalis dan Pembagian Hadiah
5 November 2016

Ketentuan Umum   

1.   Pendaftaran lomba esai ini tidak dipungut biaya registrasi, dan khusus untuk mahasiswa UNIDA Putra maupun Putri.

8.      Peserta berasal dari mahasiswa S1 UNIDA.
9.      Peserta mengirimkan maksimal 1 karya. 
10.  Naskah esai merupakan naskah asli, bukan saduran dan merupakan hasil pemikiran penulis sendiri yang belum pernah dipublikasikan. 
11.  Panitia diberi hak dan wewenang untuk mempublikasikan setiap esai dengan tetap mencantumkan nama penulis. 
12.  Naskah esai harus disertai dengan biodata penulis yang minimal memuat nama, asal, alamat tempat tinggal, nomer telepon dan email.
13.  Kirim Esai berbentuk file pdf, termasuk biodata penulis, dengan subject, Nama Lengkap dan Prodi kirim ke filmunida2016@gmail.com.

 B.  Petunjuk penulisan 
1.      Esai yang dilombakan adalah jenis esai ilmiah yang berlandaskan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. 
2.      Judul esai ilmiah bebas sepanjang mengacu pada tema. 
3.      Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. 
4.      Panjang naskah minimal 3 halaman, maksimal 8 halaman ( tidak termasuk cover dan Daftra pustaka )
5.      Naskah diketik di kertas A4, Times New Roman, 12, spasi 1,5, margin top, left, 4 cm, buttom, left 3 cm. 
8.      Naskah  esai  berisi  tiga  bagian  yang  tidak  perlu  disebut  secara  eksplisit, yaitu pendahuluan (latar  belakang  dan  identifikasi  pembahasan), isi (pembahasan dan analisis) dan konklusi (kesimpulan/penutup). 
9.      Cover : terdiri dari Judul – Nama Penulis – Logo UNIDA - Tanggal – Alamat lengkap Kampus.

  C.  Penentuan pemenang 
1.      Penilaian  dilakukan  secara  objektif  berdasarkan  petunjuk  penulisan  dan  kriteria penilaian yang telah ditetapkan. 
2.      Keputusan dewan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. 
3.      Aspek yang dinilai dan bobot penjurian : 
  
No. 
Aspek Penilaian 
Uraian 
Bobot 
1. 
Kesesuaian tema 
Topik ditulis sesuai keterkaitannya dengan tema.
  



 
  
            10% 
 
 
2. 
Gagasan 
-
Keaslian : gagasan relative baru dan unik 
       


-
Kreatif         :         menunjukkan
   




-
pemahaman baru atas persoalan yang dibahas
Aktual  gagasan  sesuai  dengan kondisi kekinian dengan 
menyajikan data dan fakta 

            20% 

3. 
Argumentasi 
-
Gagasan runtut, tertib, dan jelas (mudah dimengerti) 
       


-




-





-
Relevansi data dan informasi yang diacu dengan uraian tulisan. Sumber pustaka dianjurkan dari buku, jurnal, makalah,dan surat  kabar. Sumber pustaka daring (online) bersifat terbatas pada sumber-sumber terpercaya (laman resmi surat kabar, instansi pemerintah/swasta, e-journal, ebook).
Sumber pustaka
  
   
    
    
    
   
  
   
    
   



-


dicantumkan  di  dalam pengutipan dan daftar pustaka.
 
Refleksi     atas     fakta      yang didasarkan  pada  analisis menjadi prioritas penilaian. 
Kemampuan menganalisis & sintesis secara reflektif dan meringkasnya dalam simpulan. 
            30% 
  
   
4. 
Penutup 
-
-
Saran / solusi dari masalah  Kesimpulan 
30% 
5. 
Penulisan 
-
-
Tata tulis : kerapihan ketik, tata letak
Pengungkapan : sistematika tulisan, ketepatan dan kejelasan ungkapan,   bahasa   baku   yang  baik dan benar, komunikatif dan relative mudah dipahami. 
            10% 
 
 
 
  


Poetry Reading

Tujuan Kegiatan
1.      Menumbuhkan kreatifitas mahasiswa dalam aktivitas olah rasa.
2.      Membangun semangat bersaing antara mahasiswa dalam aktifitas positif.
3.      Meningkatkan minat menulis dan membaca mahasiswa khusunya menulis dan membaca puisi.
4.      Meningkatkan ukhwah antar mahasiswa Universitas Darussalam Gontor.
Sasaran Perserta
Seluruh Mahasisawa Kampus Manajemen Mantingan, dengan ketentuan setiap kamar mengirim minimal 1 peserta, dianjurkan lebih.
Tema
Tema lomba poetry reading kali ini bebas.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakna pada 11 Oktober 2016 di Gedung Terpadu Kampus Manajemen Mantingan.
Teknis Acara
Lomba poetry reading dilakukan satu waktu, setiap peserta membacakan puisinya dengan batas waktu maksimal 10 menit.
Kriteria Penilaian
1.      Penilaian  dilakukan  secara  objektif  berdasarkan  petunjuk  penulisan  dan  kriteria penilaian yang telah ditetapkan. 
2.      Keputusan dewan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. 
3.      Aspek yang dinilai dan bobot penjurian : 

No. 
Aspek Penilaian 
Uraian 
Bobot 
1. 
Isi puisi 
Isi puisi harus sesuai keterkaitannya dengan tema.
  



 
  
            10% 
 

           
2. 
Penghayatan 
-
Pemahaman tentang isi puisi serta kesesuainnya dengan emosi puisi yang disampaikan. 
     




   






            20% 

3. 
Ekspresi
-
Mimik wajah serta kesesuaiannya dengan emosi puisi yang disampaikan.
       




30%




             
  
   
4. 
Penyampaian
-

-                       
Meliputi kostum, properti yang digunakan, pembawaan dan lain sebagainya.
Kreatifitas dan inovasi.
30% 
5. 
Pemilahan kata
-                       
-
-
Penggunaan kata yang tepat mudah dipahami  
Pengguanaan sajak
Gaya bahasa dan kekayaan kosa kata.
            10% 
 
 
 
  




Peraturan Umum Peserta
1.      Setiap peserta lomba telah mendaftarkan nama-nama peserta kepada panitia. Peserta wajib mengikuti lomba secara penuh dari awal sampai akhir.
2.      Peserta diwajibkan hadir 15 menit sebelum lomba dimulai.
3.      Jika ada peserta yang terlambat akan didiskualifikasi.
4.      Keputusan juri adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
5.      Pendaftaran dimulai pada tanggal 5 sampai 8 Oktober 2016.
Moslem Broadcaster
Tujuan Kegiatan
1.      Menumbuhkan kreatifitas dan daya saing mahasiswa dalam aktivitas olah rasa.
2.      Meningkatkan minat menulis dan membaca mahasiswa khususnya membaca berita.
3.      Meningkatkan ukhwah antar mahasiswa Universitas Darussalam Gontor.
Tema
“Tax Amnesty (Pengampunan Pajak)”
Sasaran Perserta
Seluruh Mahasisawa Kampus Manajemen Mantingan, dengan ketentuan setiap kamar mengirim minimal 1 peserta, dianjurkan lebih.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakna pada 18 Oktober 2016 di Gedung Terpadu Kampus Manajemen Mantingan.
Teknis Acara
Lomba Moslem Bradcaster dilakukan satu waktu, setiap peserta membacakan beritanya dengan batas waktu maksimal 10 menit. Peserta diperbolehkan memakai 3 bahasa, Indonesia, Arab, atau Inggris.
Ketentuan Lomba
1.      Penulisan berita harus sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan merupakan karya orisinil mahasiswa.
2.      Penulis dan pembaca berita tidak harus dengan orang yang sama.
Kriteria Penilaian
1.      Penilaian  dilakukan  secara  objektif  berdasarkan  petunjuk  penulisan  dan  kriteria penilaian yang telah ditetapkan. 
2.      Keputusan dewan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. 
3.      Aspek yang dinilai dan bobot penjurian : 

No. 
Aspek Penilaian 
Uraian 
Bobot 
1. 
Isi berita 
Isi berita harus sesuai keterkaitannya dengan tema.
  



 
  
            30% 
 

           
2. 
Intonasi 
-
Jelas, energik, dan meyakinkan. 
     




   






            30% 

3. 
Penyampaian
-


-                       
Meliputi kostum, properti yang digunakan, pembawaan dan lain sebagainya.
Kreatifitas dan inovasi.
20% 
4. 
Pemilahan kata
-                       
-
-
Penggunaan kata yang tepat mudah dipahami  
Pengguanaan sajak
Gaya bahasa dan kekayaan kosa kata.
            20% 
 
 
 
  

Peraturan Umum Peserta
1.      Setiap peserta lomba telah mendaftarkan nama-nama peserta kepada panitia. Peserta wajib mengikuti lomba secara penuh dari awal sampai akhir.
2.      Peserta diwajibkan hadir 15 menit sebelum lomba dimulai.
3.      Jika ada peserta yang terlambat akan didiskualifikasi.
4.      Keputusan juri adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
5.      Pendaftaran dimulai pada 14 sampai 16 Oktober 2016.

Resensi Buku
Tujuan Kegiatan
1.      Meningkatkan minat menulis dan membaca Mahasiswa.
2.      Membangun semangat serta miliu keilmuan di Kampus.
3.      Mengenalkan buku-buku perpustakaan.
4.      Mempererat ukhwah islamiyah mahasiswa.
Definisi Acara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia resemsi merupakan pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku.
Menurut Wijdono resensi merupakan sebuah ulasan atau penilaian sebuah hasil karya, buku, film, produk tekhnologi, dan lain-lain. Penilaian ini menyajikan kualitas sebuah karya, baik yang berhubungan dengan kuallitas yang terkait dengan keunggulan ataupun kekurangan-kekurangan.
Tujuan Resensi Buku
Tujuannya, diantaranya sebagai berikut:  
1. Membantu pembaca (publik) yang belum berkesempatan membaca buku yang dimaksud (karena buku yang diresensi biasanya buku baru) atau membantu mereka yang memang tidak punya waktu membaca buku sedikitpun. Dengan adanya resensi, pembaca bisa mengetahui gambaran dan penilaian umum terhadap buku tertentu. Setidaknya, dalam level praktis keseharian, bisa dijadikan bahan obrolan yang bermanfaat dari pada menggosip yang tidak jelas juntrungnya. 
2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi. Dengan begitu, pembaca bisa belajar bagaimana semestinya membuat buku yang baik itu. Memang, peresensi bisa saja sangat subjektif dalam menilai buku. Tapi, bagaimanapun juga tetap akan punya manfaat (terutama kalau dipublikasikan di media cetak, karena telah melewati seleksi redaktur). Lewat buku yang diresensi itulah peresensi belajar melakukan kritik dan koreksi terhadap sebuah buku. Disisi lain, seorang pembaca juga akan melakukan pembelajaran yang sama. Pembaca bisa tahu dan secara tak sadar akan menggumam pelan “Oooo buku ini begini…. begitu” setelah membaca karya resensi. 
3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan. Sisi Undercovernya. Kalaupun tidak bisa mendapkan informasi yang demikian, peresensi tetap bisa mengacu pada halaman pengantar atau prolog yang terdapat dalam sebuah buku. Kalau tidak, informasi dari pemberitaan media tak jadi soal. 
4. Mengetahui perbandingan buku yang telah dihasilkan penulis yang sama atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis. Peresensi yang punya “jam terbang” tinggi, biasanya tidak melulu mengulas isi buku apa adanya. Biasanya, mereka juga menghadirkan karya-karya sebelumnya yang telah ditulis oleh pengarang buku tersebut atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis. Hal ini tentu akan lebih memperkaya wawasan pembaca nantinya. 
5. Bagi penulis buku yang diresensi, informasi atas buku yang diulas bisa sebagai masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya. Karena tak jarang peresensi memberikan kritik yang tajam baik itu dari segi cara dan gaya kepenulisan maupun isi dan substansi bukunya. Sedangkan, bagi penerbit bisa dijadikan wahana koreksi karena biasanya peresensi juga menyoroti soal font (jenis huruf) mutu cetakan dsb.   
Langkah-Langkah menulis Resensi Buku
Untuk bisa meresensi buku, sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan sebagian orang. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan siapa saja yang akan membuat resensi buku asalkan mereka mau. Diantaranya:  
A. Tahap Persiapan  
1. Memilih jenis buku. Tentu setiap orang mempunyai hobi dan minat tertentu pada sebuah buku. Pada proses pemilihan ini akan lebih baik kalau kita fokus untuk meresensi buku-buku tertentu yang menjadi minat atau sesuai dengan latarbelakang pendidikan kita. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa seseorang tidak mungkin menguasai berbagai macam bidang sekaligus. Ini terkait dengan ” otoritas ilmiah”. Tidak berarti membatasi atau melarang-larang orang untuk meresensi buku. Tapi, hanya soal siapa berbicara apa. Seorang guru tentu lebih paham bagaimana cara mengajar siswa dibandingkan seorang tukang sayur.  
2. Usahakan buku baru. Ini jika karya resensi akan dipublikasikan di media cetak. Buku-buku yang sudah lama tentu kecil kemungkinan akan termuat karena dinilai sudah basi dengan asumsi sudah banyak yang membacanya. Sehingga tidak mengundang rasa penasaran. Untuk buku-buku lama (yang diniatkan hanya sekedar untuk berbagi ilmu, bukan untuk mendapatkan honor) tetap bisa diresensi dan dipublikasikan misalnya lewat blog (jurnal personal).  
3. Membuat anatomi buku. Yaitu informasi awal mengenai buku yang akan diresensi. Contoh formatnya sebagai berikut;   Judul Karya Resensi   Judul Buku : Penulis : Penerbit : Tebal : ISBN:   
B. Tahap Pengerjaan  
1. Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Ini yang membedakan antara pembaca biasa dan peresensi buku. Bagi pembaca biasa, membaca bisa sambil lalu dan boleh menghentikan kapan saja. Bagi seorang peresensi, mesti membaca buku sampai tuntas agar bisa mendapatkan informasi buku secara menyeluruh. Begitu juga mencatat kutipan dan pemikiran yang dirasa penting yang terdapat dalam buku tersebut. 
2. Setelah membaca, mulai menuliskan karya resensi buku yang dimaksud. Dalam karya resensi tersebut, setidaknya mengandung beberapa hal; − Informasi(anatomi) awal buku (seperti format diatas). − Tentukan judul yang menarik dan “provokatif”. − Membuat ulasan singkat buku. Ringkasan garis besar isi buku. − Memberikan penilaian buku. (substansi isinya maupun cover dan cetakan fisiknya) atau membandingkan dengan buku lain. Inilah sesungguhnya fungsi utama seorang peresensi yaitu sebagai kritikus sehingga bisa membantu publik menilai sebuah buku. − Menonjolkan sisi yang beda atas buku yang diresensi dengan buku lainnya. − Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca. − Mengkoreksi karya resensi. Editing kelengkapan karya, EYD dan sistematika jalan pikiran resensi yang telah dihasilkan. Yang terpenting tentu bukan isi buku itu apa, tapi apa sikap dan penilaian peresensi terhadap buku tersebut  
Sasaran Peserta
Peserta adalah seluruh Mahasiswa Kampus Manajemen Mantingan tanpa terkecuali.
Teknis Acara
Acara ini dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan. Mahasiswa diminta membaca kemudian menulis resensi dari buku yang mereka baca (sesuai dengan tema). Dalam penulisannya mahasiswa didampingi oleh asisiten dosen dan dosen pembimbing masing-masing.
            Dianjurkan kepada mahasiswa untuk membaca dan menulis di area  perpustakaan. Kami menyediakan kopi hangat bagi pengunjung perpustakaan selama acara FILM diselenggarakan selama sebulan
Ketentuan Lomba
1.      Penulisan resensi buku merupakan karya orinsinil mahasiswa tanpa unsur  plagiarisme.
2.      Setiap mahasiswa mengumpulkan satu karya resensi buku.
3.      Buku yang diresensi tidak boleh sama dengan mahasiswa lain.
Kriteria Penilaian
1.      Penilaian  dilakukan  secara  objektif  berdasarkan  petunjuk  penulisan  dan  kriteria penilaian yang telah ditetapkan. 
2.      Keputusan dewan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. 
3.      Aspek yang dinilai dan bobot penjurian : 

No. 
Aspek Penilaian 
Uraian 
Bobot 
1. 
Isi
Isi resensi harus dari buku yang sesuai keterkaitannya dengan tema.

  



 
  
            30% 
 

2. 
Penulisan 
-


-
Tata tulis : kerapihan ketik, tata letak, typografi, jumlah halaman.
Pengungkapan : sistematika tulisan, ketepatan dan kejelasan ungkapan,   bahasa   baku   yang  baik dan benar, komunikatif dan relative mudah dipahami. 
     




   






            30% 

3. 
Orisinalitas



-



 Keaslian dan kreatifitas ide.
20% 
4. 
Relevansi
-                       
-

Kesesuaian isi buku dengan gagasan yang dikemukakan.
Akurasi, integrasi, dan aktualisasi refleksi yang diungkapkan dari buku yang diresensi.
            20% 
 
 
 
  

Bedah Buku Presentation
Tujuan Kegiatan

1.      Menumbuhkan minat membaca, menulis serta keterampilan komunikasi mahasiswa.
2.      Sebagai penerapan kepada mahasiswa tentang bedah buku.
3.      Meningkatkan intelektualitas dan kreatifitas mahasiswa.

Definisi kegiatan:
Lomba ini menampilkan presentasi mengenai bedah buku masing-masing mahasiswa. Lomba ini sekaligus menjadi penerapan kegaitan
bedah buku yang dilaksanakan sebelumnya. Keratifitas dan keterampilan berkomunikasi dipacu di sini.
Tema:
Tema buku yang diulas bebas.
Persyaratan Peserta
4.      Peserta terdiri dari kelompok dengan batas maksimal 3 orang.
5.      Anggota tim diperbolehkan berasal dari semester yang berbeda.
6.      Setiap peserta mempresentasikan 1 karya tulis hasil bedah buku.
Teknis Perlombaan
Peserta hanya membuat slide yang menarik dan mencakup apa yang akan dipresentasikan di depan juri. Setiap peserta diberi batas waktu 10 menit untuk mempresentasikan hasil bedah bukunya, 7 menit untuk sesi tanya jawab antara juri dan presenter.




Share:
"MEMBACA MEMBUKA CAKRAWALA MEMBANGUN PERADABAN DUNIA"

Ads baner

Popular Posts

Powered by Blogger.
["Hidup bukanlah tentang bagaimana menemukan diri kita tetapi bagaimana menciptakan diri kita yang sebenarnya"]["Hidup adalah serangkaian peristiwa alami dan spontan. Jangan melawan kehidupan yang hanya akan menciptakan kesedihan. Biarkan realitas menjadi kenyataan. Biarkan semuanya mengalir secara alami"]["Cobalah untuk belajar sesuatu tantang segala sesuatu dan segala sesuatu tentang sesuatu"]["Hidup adalah Kesusahan yang harus diatasi. Rahasia yang harus digali. Tragedi yang harus dialami. Kegembiraan yang harus dibagikan. Cinta yang harus dinikmati, dan Tugas yang harus dilaksanakan"]