
Tidak salah bila dikatakan jabatan chief financial officer (CFO)
merupakan batu loncatan untuk menjadi CEO. Karena peran besar yang di mainkan
para CFO bersama para CEO menegndalikan bisnis perusahaan. CFO lah dirigen yang
mengatur ritme cepat atau lambatnya laju bisnis melalui pengaturan keran
keuangan perusahaan. Fakta menunjukkan bahawa cukup banyak CFO yang akhirnya
menjadi CEO jempolan. Sebut saja, emirsyah satar (pernah menjadi CFO lalu
menjadi CEO garuda Indonesia), rinaldi firmansyah (pernah menjadi CFO kemudian
CEO Telkom), orias petrus moedak (dari CFO palindo II kini CEO palindo III) dan
masih banyak lagi.
Meskipun memiliki peran besar dalam pengelolaan perusahaan, sesuai
dengan karakter orang di bagian keuangan pada umumnya, CFO lebih senang bekerja
di belakang layar. Ini sangat berbeda, misalnya, dengan direktur pemasaran yang
karena tugas dan tanggung jawabnya harus sering tampil di hadapan public membawa
citra perusahaan. Dalam hal ini CFO menjadi sebuah bayangan bagi perusahaan,
karena tata kelola yang paling rentan dalam perusahaan ada di dalam system keuangan,
banyak perusahaan yang bangkrut di karena system keuangan yang berantakan, paka
peran CFO sanagat berarti, menjadi seorang CFO tidak lah mudah, butuh
ketrampilan yang luar biasa dalam mengelola keuanga, butuk ketelitian dalam
perhitungan, butuh kebijakan yang ekstra dalam pengambilan keputusan pendanaan.
maka tidak heran jika seorang CFO adalah panglima dari suatu perusahaan.
Seorang CFO tidak akan berpikir bagaimana barang terjual, bagai
mana cara membuat produk dan bagaimana tentang pabrik, seorang CFO hanya akan
berfikir berapa banayak uang yang keluar, bagaimana jika tidak ada keuntungan,
merencanakan cadangan dana, dan bagaimana memperluas keuntungan dari para
pemegang saham. Tapi jika fikirkan, kenapa seorang CFO tidak mengurusi tentang
penjualan produk?, karena hal itu sudah di tangani oleh chief marketing
Officer (CMO), lalu kenapa tidak tidak mengurusi tentang pembuatan produk? Karena
semua yang berkaitan dengan produksi sudah di urus oleh direktur produksi. Lalu
jika setiap devisi sudah ada yang mengurus, apakah seorang CFO tidak boleh
bertindak? Tentunya boleh, karena seorang CFO tidak hanya berdiam diri jika
perusahaan nya bangkrut karena produksi tidak laku, seorang CFO tidak akan
tinggal diam jika kinerja pagawainya tidak berkualitas, karena itu semua akan
berpengaruh pada keuntungan perusahaan maka CFO akan bertindak tegas terhadap
semua kerugian yang telah terjadi, uang bukan segalanya, tapi tampa uang apakah
kita bisa makan, jika tidak makan bagaimana akan berdiri tegak, begitulah juga
perusahaan, jika tidak ada permodalan maka perusahaan tidak akan terbentu, jika
tidak ada dana maka perusahaan tidak akan berdiri.
Ini bukan konsep kapitalis, ini adalah konsep manusiawi,
rasionalitas, bahkan di dalam islam kitapun di anjurkan untuk kaya, tentunya
kaya dalam hal positif, bahkan rosulullah juga orang kaya, para sahabat juga
kaya, mereka kaya agar bisa membantu orang, menolong yang lemah dan menggunakan
seluruh kekayaan untuk penyebaran agama islam. Maka jangan salah menilai bahwa
sebuah uang itu sangat berarti. Uang bukan segalanya tapi manusia tampa uang
tidak akan bisa hidup.
0 komentar:
Post a Comment