Membaca Membuka Cakrawala, Membangaun Peradaban Dunia

Tuesday, April 26, 2016

Bahagia dan Mulia

Pada suatu hari serombongan fakir miskin dari sahabat muhajirin datang mengeluh kepada rosulullah SAW, “ ya Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong semua pahala hingga tingkat yang paling tinggi.”
Nabi SAW bertanya, “Mengapa enkau berkata demikian? “Mereka menjawab, “mereka sholat sebagaimana kami sholat, merekapun puasa sebagaimana kami puasa, mereka bersedekah sedangkan kami tidak bisa bersedekah, dan mereka memerdekakan budak sedangkan kami tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya.”
Setelah mendengarkan keluhan orang fakir tadi, rasulullah lalu bersabda, “sukakah aku ajarkan kepada mu amal perbuatan yang dapat mengejar mereka dan tidak seorangpun yang lebih utama dari kamu, kecuali yang berbuat seperti perbuatanmu?”   Dengan antusias mereka menjawab “ baiklah, ya Rasulullah.”  Kemudian Nabi SAW bersabda, “bacalah subhanallah, alhamdulillah  dan allahu akbar setiap selasai sholat masing-masing 33 kali”
Setelah menerima wasiat Rosulullah, mereka pun pulang ke rumah masing-masing untuk mengamalkannya. Tidak lama berselang, para fakir miskin itu mengeluh kepada rosulullah SAW, “ya Rosulullah, saudara-saudara kami orang kaya mendengar perbuatan kami lalu mereka berbuat sebagaimana perbuatan kami.”
Maka Nabi SAW bersabda, “Karunia allah SWT di berikan kepada siapa saja yang ia kehendaki.”(H.R. Bukhari)

Prilaku si miskin dan si kaya yang kita dapati dalam hadis di atas sama-sama mulia. Keduanya memiliki sifat yang begitu mulia, saling berlomba dalam setiap kebaikan.
Si kaya yang beruntung dengan limpahan rezeki tidak menjadikannya bak si Qorun yang pongah dan bakhil. Ia sadar betul bahwa semua itu hanyalah titipan dari allah SWT yang mesti di pergunakan di jalan yang semata-mata hanya untuk mencari keridhaan nya. Kekayaan menjadikannya lupa daratan, namun menyadarkannya untuk lebih berdermawan karena di dalamnya begitu banyak hak orang lain yang meski di tunaikan.
Begitu pula dengan potren si miskin yang tidak mau kalah beramal, ia selalu mencari solusi untuk bersaing dengan sehat untuk mencari keunggulan dalam beribadah, sadar akan ketidak beruntungan materi tidak menjadikannya patah harapan untuk memberikan pengabdian terbaik bagi allah SWT.
 

Menjadi kaya atau miskin tentu membutuhkan mental untuk menerima kenyataan. Namun, yang terpenting adalah kesiapan mempersembahkan yang baik bagi allah SWT setelah di beri ketentuan satu di antara keduanya. Dengan begitu, ia akan menjadi yang bahagia dan mulia.

Share:
"MEMBACA MEMBUKA CAKRAWALA MEMBANGUN PERADABAN DUNIA"

0 komentar:

Post a Comment

Ads baner

Popular Posts

Powered by Blogger.
["Hidup bukanlah tentang bagaimana menemukan diri kita tetapi bagaimana menciptakan diri kita yang sebenarnya"]["Hidup adalah serangkaian peristiwa alami dan spontan. Jangan melawan kehidupan yang hanya akan menciptakan kesedihan. Biarkan realitas menjadi kenyataan. Biarkan semuanya mengalir secara alami"]["Cobalah untuk belajar sesuatu tantang segala sesuatu dan segala sesuatu tentang sesuatu"]["Hidup adalah Kesusahan yang harus diatasi. Rahasia yang harus digali. Tragedi yang harus dialami. Kegembiraan yang harus dibagikan. Cinta yang harus dinikmati, dan Tugas yang harus dilaksanakan"]