
Ada banyak peristiwa yang membuktikan betapa data pribadi di dunia
maya kini semakin mudah menjadi sasaran peretas.
Masih segar ingatan kita menegnai jebolnya system pertahanan
keamanan data milik yahoo beberapa bulan lalu. Saat itu yahoo terpaksa membuat
para penggunanya kerepotan mengamankan akun surat elotronik milik mereka.
Belum juga hilang memori tentang peristiwa tersebut, beberapa hari
yang lalu yahoo kembali kebobolan. Kali ini, ada satu miliar lebih akun
pengguna yahoo yang telah jatuh ke tanggan pihak tak bertanggung jawab.
Hal tersebut pasti menimbulakn tanda Tanya bagi para penghuni dunia maya. Seberapa jauh
data pribadi mereka bisa aman tersimpan.?
Laman wired.com mengungkapkan, saat ini keamanan data
pribadi netizen memang kian
melemah. Bukan hanya peristiwa yahoo yang menjadi contoh lemahnya keamanan
data. Beberapa peristiwa lain juga patut menjadi gambaran betapa canggihnya
pera pelaku kejahatan siber masa kini. Salah satunya, peristiwa peratasan mesin
hitung saat pemilu presiden amerika serikat (AS) bulan lalu.
US Election Assistence Communission mengatakan, mesin hitung
elektronik telah berhasil di susupi peretas. Bahkan, 100 akun login nya
telah diperjualbelikandi pasar gelap.
Pada sector jasa transportasi daring, uber juga pernah mengalami
peretasan data secara illegal. Beberpa laporan menyebutkan, pegawai uber bisa
melihat riwayat perjalanan para pelanggan, termasuk data pribadi milik pengguna.
Hal tersebut tentu meresahkan para pengguna jasanya. Sebab, sejarah
perjalanan bisa di pantau, termasuk dengan data pribadi. Pada hal, sehartusnya
daftar riwayat perjalanan pelanggan merupakan kerahasiaan data yang harus di
jaga perusahaan.
Pentingnya regulasi
Peristiwa yang di alami yahoo membuat Kaspersky lab angkat bicara.
Menurut principal security researcher Kaspersky lab david emm, peristiwa
peretasan data-data pelanggan atau pengguna tersebut harus dilindungi oleh
regulasi. “regulasi saja tidak cukup, perusahaan harus termotivasi untuk
melindungi data pelanggannya,” ujar david.
Kemudian, perusahaan yang pernah mendapat serangan kejahatan siber
sebaiknya melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Perusahaan juga
perlu memikirkan hal tersebut karena para pelanggan sudah mempercakan data pribadi
mereka.
Apabila perusahaan tidak mengambil tindakan demikian, tentu akan
merusak kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. David menjelaskan, system keamanan
siber secara berlapis sangat diperlukan perusahaan di tengah kian maraknya
berbagai ancaman kejahatan siber.
Meski sudah di terapkan, perusahaan tetap harus memikirkan
langkah-langakh bisnis lain guna memberikan perlindungan secara menyeluruh. Kemudian,
perusahaan juga perlu menjalankan perangkat lunak yang spenuhnya sudah
diperbarui.
Tujuan agar perangkat lunak mendapatkan perlindungan menyeluruh. Audit
keamanan secara regular pada kode situs dan pengujian penetrasi ke
infrastruktur, juga perlu di masukkan dalam ‘to-do list’ perusahaan yang ingin
menjamin keamanan data yang di milikinya.
Memerangi kejahatan siber memang harus di lakukan sejak awal dengan
strategi keamanan yang efektif, perlu ditekankan bahwa konsumen tidak memiliki control
terhadap keamanan aspek secara daring.
Namun, para pengguna internet bisa melindungi akun pribadinya
dengan cara mengganti kata sandi secara berkala. “gunakan kata sandi yang
kompleks,” kata david menjelaskan.
Kemudian, jangan pernah menggunakan sandi yang sama pada beberapa
akunsosial. Sebab, apabila salah satu akun sudah teretas, kemungkinan akunlain
dengan kata sandi serupa juga sudah disusupi. Pengguna juga bisa memanfatkan
keuntungan dari autentikasi dua factor yang sudah banyak di tawarkan situs dari
awal.
0 komentar:
Post a Comment