
العَقْلُ
السَّلِيْمُ فيِ الجِسِْم السَّلِيْمِ
Akal yang sehat
terdapat dalam badan yang sehat
Pepatah arab ini tidak asing lagi bagi kita. Pepatah ini mengandung
nasihat tentang arti kesehatan. Sebagai agama komprehensif, islam tidak luput
memberi perhatian terhadap kesehatan. Bahkan, dimensi kesehatan dalam ajaran
islam mencakup seluruh ibadah, baik yang berkaitan dengan rukun iman maupun
rukun islam.
Dengan kata lain, kesehatan dianggap sebagai salah satu unsur
penunjang utama dalam beribadah. Kesehatan sangat dibutuhkan manusia karena
mamang peranan yang sangat penting. Dengannya seorang lebih banyak memiliki
kesempatan untuk beribadah dibandingkan dengan seorang yang sedang dalam
keadaan sakit.
Oleh karena itu, sebagai bentuk kesyukuran, seorang muslim harus
menjaga kesehatannya. Itulah salah satu tujuan kehadiran islam. Imam al-ghazali,
imam syatibi, al-khawarizmi, yusuf hamid, dan said ramadhan al-buthi memiliki
pendapat hampir sama tentang tujuan hadirnya islam, yaitu memelihara agama,
jiwa, akal, keturunan, dan harta.
Jadi, menjaga kesehatan dapat di kata gorikan sebagai pemeliharaan
terhadap jiwa yang di dalam nya terdapat usaha mempertahankan hidup dan
mencegah rusaknya eksistensi manusia. Allah SWT berfirman: “dan
belanjakanlah hartamu di jalan allah, dan jangan kamu menjatuhkan dirimu ke
dalam kebiasaan, dan berbuat baiklahkarena sesungguhnya allah menyukai
orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al baqoroh [2] 195)
Konsep islam tentang kesehatan dapat di li8hat dari berbagai macam
sumber ajaran islam (al quran dan sunnah) serta berbagai literatur yang di
tulis para ulama. Misalnya, ayat yang membahas cara menjaga makanan, yaitu
dengan memakan yang baik dan halal zat maupun cara mendapatkannya. Allah SWT
berfirman, “ dan makanlah makanan yang halal lagi baik(thyyib) dari apa yang
telah di rezekikan kepadamu dan bertawakalah kepada allah yang kamu beriman
kepadanya.” (qs al-maidah [5] 88)
Sedangkan tuntunan dan petunjuk rasulullah SAW terkait kesehatan
sudah tercermin dalam keseharian beliau, mulai dari menjaga kesucian dan
kebersihan badan, makanan, pakaian, tempat tinggal maupun lingkungan, mengatur
makanan dan minuman. Bahkan, beliau menganjurkan untuk berolah raga, seperti
berenang, memanah, dan berkuda.
Aturan islam tentangb makanan dan minuman ternyata menyimpan hikmah
bagi kesehatan manusia. Ibnu qayyim al-jauziyyah dalam kitab at-thibb an-nabawi
menjelaskan, setiap makanan dan minuman yang di haramkan allah pasti mendukung
resiko yang amat tinggi, baik bagi nkesehatan nfisik maupunmental.
Misalnya, minuman khamr. Menurut penelitian, kandungan alkohol dalam
minuman keras dapat menimbulkan penyakit bagi orang yang mengkonsumsinya,
seperti penyakit liver, hipertensi, gangguan hati dan stroke. Ini menunjukkan
bahwa perhatian islam terhadap kesehatan sangat besar karena makanan dan
minuman merupakan salah satu penentu sehat tidaknya sesorang.
Bahkan, salah seorang ahli teknologi barat, prof hans heirich
reckewek, M.D di buat kagum dengan pola makan alai slam. Beliau menuturkan, “
kita masyarakat barat yang tidak mengamati dan tidak mencontoh dab makan yang
di ajarkan islam, akhirnya menderita banya penyakit. Mereka yang mematuhi
kebiasaan makan menurut islam akan sehat, dan mereka yang meniru cara makan
barat yang buruk sekali. Kebiasaan sehat dalam adab makan islam seharusnya di
tiru oelh masyarakat barat.
Prof. hens sepertinya terinspirasi oleh hadis rasulullah tentang
bagaimana mengisi perut yang baik, yaitu sepertiga bagian lambung untuk
makanan, sepertiga lagi air minum, dan sepertiga lagi untuk nafas dan udara. Hadis
ini memang di akui barat sebagai npola makan yang terbaik karena terbukti dapat
memperpanjang usia manusia.
Dengan demikian, jelas sekali bahwa agama islam adalah agama
konvrenhesif yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan
dalam islam menggambarkan misi keselamatan dunia akhirat, kesejahtraan dan
kemakmuran lahir batain bagi seluruh umat manusia.
0 komentar:
Post a Comment