Mungkin anda kerap bingung dengan system penanggalan islam
(hijriyah). Tapi tahukah anda bahwa ada banyak alasan kenapa umat islam memakai
penaggalan hijriyah?
Kalaneder hijriyah dibangun berdasarkan rata-rata siklus
sinodik bulan kalender lunar (qomariyah) yang memiliki 12 bulan dalam setahun.
Dengan memakai siklus sinodik bulan itu, bilangan hari dalam satu tahunnya
adalah 12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari. Hal inilah yang menjelaskan kenapa
satu tahun kalender hijriyah selalu lebih pendek sekitar 11 hari dari pada satu
tahun kalender masehi.
Coba perhatikan hari raya idul fitri tahun 2009- jatuh pada
20 september 2009. Kalau kita buka kalender tahun 2010, hari raya di tetapkan
pada 9 september 2010, atau tepat 11 hari ketika hitung dari jatuhnya hari raya
idul fitri tahun 2009. Demikian pula pada tahun 2007, 2006, 2005, dan
seterusnya, hari raya idul fitri selalu berkurang 11 hari pada tahun
sebelumnya.
Meski tampaknya bisa ditentukan dengan hitungan, namun
kalender hijriyah tetap berpatokan pada peredaran bulan (qomariyah). Dalam
penentuan kalender hijriyah, sebuah hari/tanggal di mulai ketika terbenamnya
matahari di tempat itu. Tapi pada system kalender masehi, sebuah hari atau
tanggal di mulai pada pukul 00:00 waktu setempat.
Penentuan awal bulan pada kalender hijriyan di tandai oleh
munculnya penampakan bulan sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru
(konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, bulan terbenan sesaat setelah
terbenamnya matahari, sehingga posisi hilal berda di ufuk barat. Jika hilal
tidak dapat terlihat pada hari ke 29, maka jumlah hari pada bulan tersebut
dibulatkan menjadi 30 hari. Jadi tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja
yang memiliki 29 hari, dan mana yang memliki 30 hari. Semua tergantung pada
penampakan hilal.
Momentum hijriyah
umat islam
Kata hijriya di ambil dari peristiwa hijrahnya nabi Muhammad
dari Makkah ke Madinah pada 622 M. tokoh yang berperan dalam penetapan kalender
hijriyah adalah umar bin khattab. Ia mengajak musyawarah para sahabat untuk
menentukan awal kalender islam. Saat itu bangsa arab masih menggunakan system
kalender campuran antara matahari dan bulan (syamsiyah).
Beberapa sahabat mengusulkan agar kalender islam di hitung
dari kelahiran nabi Muhammad atau wafatnya. Ada pula yang mengusulkan kalender
kekaisaran romawi (miladiyah), atau mengunakan system al-ayyam al-arab (peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di
kalngan masyarakat arab jahiliyah). Namun umar menolak semua usulan itu karena
di anggap masih ada unsur jahiliyah.
Lalu ali bin abit holib mengajukan usulan agar kalender
hijriyah di mulai sejak hijrahnya rasulullah dan umat islam dari Makkah ke
Madinah sebagai permulaan sejarah kebangkitan peradaban islam. Usulan ini juga
di perkuat dengan beberapa riwayat yang menceritakan peristiwa-peristiwa besar
dan penting yang mengukir dalam sejarah islam pada bulan muharrom. Mulai dari
merebut kota mada’in, perbatasan bayt al-maqdis di jerussalam, dan pembangunan
kembali masjid al-aqso. Juga penciptaan nabi adam, selamatnya kapal nabi nuh,
kelahiran nabi Ibrahim, kesembuhan nabi ya’qub, selamatnya nabi yusuf dari
sumur, selamatnya nabi musa dan pengikutnya. Bahkan fathul Makkah terjadi pada
bulan muharrom.
Saat itu umar mengatakan, “hijrahlah yang membedakan
kebaikan dan kebatilan, maka mulailah penanggalan darinya.” Keputusan itupun di
setujuai semua yang hadir. Sejak itu umat islam memiliki kalender hijriyah
sehingga bisa mengingat dan mencatat setiap peristiwa penting bersejarah.
0 komentar:
Post a Comment