Membaca Membuka Cakrawala, Membangaun Peradaban Dunia

Friday, April 22, 2016

Menghargai Waktu

“demi waktu. Sesungguhnya manusia ada dalam kerugian”
                Dalam al-qur’an surat al-ashr 1 dan 2 ini, allah SWT bersumpah dengan salah satu makhluknya, yaitu waktu. Sumpah allah ini menandakan bahwa waktu memiliki arti yang sangat penting untuk senantiasa di perhatikan oleh manusia.
                Setipa manusia di beri jatah waktu yang sama oleh allah SWT, selama 24 jam dalam sehari. Namun, kesadaran untuk memanfaatkannya tentu saja sangat beragam dan berbeda-beda penyikapinya. Ada yang sigap, biasa-biasa saja, tapi ada pula yang cendrung berleha-leha.
                Tentu saja, hasil dari etos penyikapannya itu akan sangat berfariasi pula, terutama di mata allah SWT. Dalam konteks ini, allah SWT lebih menilai sebuah proses dari pada hasil akhir.
                Dalam al-qur’an, allah SWT mendefinisikan waktu secara gamblang, waktu memiliki arti kehidupan itu sendiri. Sebuah proses menjalani kehidupan untuk menilai siapa yang paling baik amalnya di sisi allah SWT, sebelum akhirnya kematian menjemputnya.
                “dia yang menciptakan hidup dan mati, untuk menguji siapa di antara kamu yang paling baik amalnya, dan dia mahaperkasa lagi maha pengasih.” (QS almulk [67]:2)
                Jika saja manusia ingin berpacu dengan waktu, tentu saja hal tersebut tidak akan bisa. Mengapa, karena jumlah pekerjaan dan amalan yang mulia lebih banyak ketimbang waktu yang tersedia. Oleh karenanya, teramat sayang apabila waktu terbatas yang kita miliki ini dihabiskan secara sia-sia tanpa makna apa pun.
Walaupun demikian, kondisi di atas tidak usah menjadikan kita berkecil hati. Kita kita harus terus mengerahkan seluruh potensi untuk beramal sholeh. Minimal, dengan kemampuan kita untuk bisa menjawab beberapa pertanyaan yang akan di pertanggung jawabkan kelak di hadapan allah SWT.
                Sebagaimana sabda rasulullah SAW dalam hadis shahih abu barzah al-aslamy. “ tidak bergerak  kedua kaki seseorang hamba pada hari kiamat, sehingga di tanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan. Tentang hartanya,dari mana dia dapatkan, dan untuk apa dia infakkan. Serta badannya untuk apa dia kerahkan” (HR Tirmidzi)   

Share:
"MEMBACA MEMBUKA CAKRAWALA MEMBANGUN PERADABAN DUNIA"

0 komentar:

Post a Comment

Ads baner

Popular Posts

Powered by Blogger.
["Hidup bukanlah tentang bagaimana menemukan diri kita tetapi bagaimana menciptakan diri kita yang sebenarnya"]["Hidup adalah serangkaian peristiwa alami dan spontan. Jangan melawan kehidupan yang hanya akan menciptakan kesedihan. Biarkan realitas menjadi kenyataan. Biarkan semuanya mengalir secara alami"]["Cobalah untuk belajar sesuatu tantang segala sesuatu dan segala sesuatu tentang sesuatu"]["Hidup adalah Kesusahan yang harus diatasi. Rahasia yang harus digali. Tragedi yang harus dialami. Kegembiraan yang harus dibagikan. Cinta yang harus dinikmati, dan Tugas yang harus dilaksanakan"]