
“aplikasi
streaming memberikan harapan baru bagi industry music dalam memerangi
pembajakan”
Saat
penyayi rap Drake merilis albumnya secara ekslusif melalui cara streaming pada
april 2016, banyak yang meragukan reper asal kanada tersebut. Namun, dilasir
dari musicbusinessworlwide.com, keputusan drake ini menuai hasil manis dengan
capaian 46 juta pendengar lewat spotify.
Langkah
drake tersebut kemudian justru menjadi inspirasi baru bagi pemasaran di dunia
musik. Bahkan, penyanyi top dunia beyonce mengikuti jejak langkah nya, beberapa
bulan kemudian. Masa depan music dunia, kini di yakini memang berada di
platform streaming.
Di
amerika serikat (AS) saja, tak kurang dari 100 juta penikmat music mengakses
lagu favoritnya melalui streaming. Di tengah perkembangan aplikasi streaming
music melalui ponsel pintar, pengguna memang mendapat banyak tawaran menarik
dalam mendengarkan lagu.
Beberapa
aplikasi tidak hanya menawarkan karya orisinal para musisi, tetapi juga saling
beradu konten menarik. Bahkan, sebagian aplikasi tak ragu lagi memungut biaya
kepada para penikmat music bila ingin memiliki akses lebih untuk memanjakan
telinga.
Meski
harus mengeluarkan uang, tak mengurungkan minat para penikmat musik. Aplikasi
streaming music pun sekaligus menjadi hawa segar bagi para musisi dalam
menghadapi pembajakan. Saat ini, berbagai aplikasi streaming yang bisa menjadi
pilihan.
Sebenarnya
teknologi dapat menyelamatkan dunia tapi karena cara penggunaanya yang salah
maka akan menjadi penghancur, di atas kita membahas bahwa teknologi
menyelamatkan musik dari pembajakan, dengan teknologi kita jadi mudah untuk
mendengarkan music-musik yang kita suka, maka jangan sia-sia kan hal ini, dan
jangan di salah gunakan juga.
0 komentar:
Post a Comment