Membaca Membuka Cakrawala, Membangaun Peradaban Dunia

Wednesday, April 20, 2016

K.H. Zaenuddin Fannanie (1908-1967) salah satu pendiri PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR

KH. Zainuddin Fannanie (Lahir: Gontor 23 Desember 1908)
Putra keenam Kyai Santosa Anom Besari

Pendidikan
            Karir pendidikan beliau di mulai dengan mengenyam pendididkan dasar di sekolah dasar Ongko Loro jetis ponorogo, selama di sana beliau mondok di pondok josari jetis ponorogo, dan di teruskan ke tremas pacitan, lalu ke siwalan panji sidoarjo, dari sekolah Ongko Loro beliau pindah ke sekolah dasar Hollandsheeinlander School (HIS), kemudian melanjutkan ke Kweek School ( sekolah guru), di padang. Seusai mengenyam pendidikan di sekolah guru beliau melanjutkannya di sekolah Leader School (sekolah pemimpin) di Palembang. Selain itu, beliau pernah belajar pendidikan jurnalistik dan School (madrasah mubalighin III) di Yogyakarta. Dan selesai pada tahun 1930

Pengalaman
            Menjadi guru HIS sejak tahun 1926-1932 dan mengajar di School Opsziener di bengkulen sampai tahun 1934. Pernah pula menjadi Consul pengurus Besar Muhammadiyah Sumatra Selatan pada tahun 1942. Dan pada tahun yang sama pula beliau menjadi penasehat kepolisian Palembang hingga tahun 1943. Setahun kemudian beliau menjadi kepala kantor keselamatan rakyat di Palembang. Selain itu beliau di pilih menjadi kepala tata usaha kantor Sju Tjokan. Dan sejak 8 april 1953 diangkat menjadi anggota “panitia negara perbaikan makanan”. Empat bulan kemudian tepatnya pada tanggal 1 agustus 1953 beliau menduduki kepala jabatan bimbingan dan perbaikan sosial jawa barat dan Sumatra selata. Dan sejak tanggal 19 januari 1956 mendapat kepercayaan untuk menjadi kepala bagian pendidikan umum kementrian sosial. Pada pertengahan bulan januari  1959 menjadi kepala kabinet mentri sosial. Setahun kemudian yaitu pada tanggal 12 agustus menjadi kepala jabatan pekerjaan sosial. Terakhir adalah sebagai anggota BPP-MPRS samapai tahun 1969.
            Pada tanggal 21 juli 1967 beliau meninggal dunia di kediaman beliau di Jakarta, meninggalkan seorang istri dan seorang putra, yang bernama Drs. H. Rusydie Bey Fannanie (Anggota Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor)

Karya tulis 
            Diantara karya tulis beliau, yang masih menjadi bahan rujukan terutama bagi generasi penerus Pondok Modern Darussalam Gontor:
1.      Senjata penghancur dan pemimpin islam
2.      Pedoman pendidikan Modern
3.      Kursus agama islam
4.      Penangkis krisis
5.      Reidenar dan jurnalistik dan karya-karya beliau yang lain  

Share:
"MEMBACA MEMBUKA CAKRAWALA MEMBANGUN PERADABAN DUNIA"

0 komentar:

Post a Comment

Ads baner

Popular Posts

Powered by Blogger.
["Hidup bukanlah tentang bagaimana menemukan diri kita tetapi bagaimana menciptakan diri kita yang sebenarnya"]["Hidup adalah serangkaian peristiwa alami dan spontan. Jangan melawan kehidupan yang hanya akan menciptakan kesedihan. Biarkan realitas menjadi kenyataan. Biarkan semuanya mengalir secara alami"]["Cobalah untuk belajar sesuatu tantang segala sesuatu dan segala sesuatu tentang sesuatu"]["Hidup adalah Kesusahan yang harus diatasi. Rahasia yang harus digali. Tragedi yang harus dialami. Kegembiraan yang harus dibagikan. Cinta yang harus dinikmati, dan Tugas yang harus dilaksanakan"]