“daun
bawang mampu mencegah penyakit jantung, mengatasi cacingan hingga menangkal
dampak negative radikal bebas. Tapi konsumsi daun bawang berlebihan dapat
menyebabkan pendarahan dan bau mulut tidak sedap.”
Bagi penikmat bakso, mie ayam, bubur ayam atau
martabak tentu tidak asing dengan daun bawang. Diiris kecil-kecil dan bentuknya
yang meingkar menambah rasa sedap menu makanan yang ada di hadapan kita. Meski
demikian, ada beberapa kalangan yang tidak suka karena daun bawang menimbulkan
bau yang kurang enak.
Setidaknya ada 2 macam daun bawang yang beredar di
masyarakat: daun bawang bakung dan daun bawang prei. Kedua macam daun bawang
tersebut secara fisik memiliki perbedaan. Jika daun bawang bakung memiliki umbi
kecil, berdaun bulat, panjang serta memiliki lubang seperti pipa maka daun
bawang prei berdaun panjang, pipih, memiliki pelepah daun yang panjang dan
tidak memiliki umbi kecil.
Aroma daun bawang yang khas baik untuk kesehatan
jantung dan meningkatkan system kekebalan tubuh. Selain itu, daun bawang sangat
bermanfaat bagi penderita diabetes, mengatasi anemia, antibakteri dan kaya
antioksidan. Antioksidan berfungsi sebagai penangkal dampak negative radikal
bebas penyebab ‘kanker’.
Daun bawang meruapakan sumber vitamin A, K, dan E,
karoten, xanthin dan mineral yang di butuhkan oleh tubuh. Selain itu, kandungan
kalorinya yang rendah serta kandungan serat dapat membantu pencernaan tubuh.
Kandungan vitamin K pada daun bawang menyehatkan
tulang dalam jangka panjang. Sedangkan dengan vitamin K, regulasi sel tulang
dapat terlaksana sehingga dapat mencegah demineralisasi tulang. Selain itu,
produksi protein tualang (osteocalcin) terjaga sehingga dapat menjaga kepadatan
tulang.
Jika daun bawang di potong dan dimemarkan, maka akan
menghasilkan zat allicin. Zat allicin adalah zat yang dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah. Selain itu juga sebagai antibakteri, antivirus,
antijamur, dan dapat mensetabilkan tekanan darah. Dengan kandungan zat allicin,
daun bawang dapat memperkuat system imunitas tubuh.
Bagi penderita jantung, mengonsumsi daun bawang sangat
di anjurkan. Daun bawang ditengarai mengandung senyawa cycloaliin yang
melindungi jantung dari berbagai macam penyakit. Senyawa ini berfungsi untuk
mengencerkan darah dan mengurangi resiko terkena penyakit aterosklerosis atau
penyempitan dan pengerasan pembuluh darah.
Untuk kesehatan kepala dan rambut, daun bawang juga
mempunyai efek positif. Konsumsi daun bawang secara rutin dapat merangsang
pertumbuhan rambut dan efektif dalam mengurangi atau menghilangkan rasa gatal
di kulit kepala.
Daun bawang juga sangat cocok bagi penderita diabetes
karena mampu menurunkan tingkat gula darah. Selain itu, daun bawang juga dapat
di gunakan sebagai penjaga stamina tubuh. Dengan mengonsumsi daun bawang,
gejala-gejala flu bisa di atasi serta sirkulasi darah dapat berjalan lancer
sehingga tubuh terliaht segar.
Tidak saja mampu mencegah penyakit cacingan bagi
anak-anak, daun bawang juga baik untuk bayi karena mengandung zat besi tinggi
dan memperkuat jaringan pertahanan tubuh si bayi. Maka bagi para ibu, hendaknya
menambahkan daun bawang dalam makanan bayi dan wortel untuk kesehatan mata si
kecil.
Sedangkan bagi ibu hamil, mengonsumsi daun bawang di
anjurkan karena kandungan asam folat sangat bermanfaat dalam pembentukan sel
darah merah dan sel darah putih pada sum-sum tulang belakang. Kekurangan asam
folat bisa berdampak pada kemungkinan terkena anemia. Karena anemia pula,
potensi keguguran meningkat seiring dampak letih ibu hamil akibat anemia.
Untuk janin, asam folat dapat mengurangi potensi cacat
otak dan sumsum tulang belakang. Selain cacat otak dan kelainan sumsum tulang
belakang, bayi yang kurang asam folat berdampak pada berat badan yang tidak
normal serta bibir sumbing. Bagi mereka yang mengandung anak perempuan,
kekurangan asam folat bisa berdampak pada ketidak mampuan si anak untuk
mengalami menstruasi saat dewasa.
Meski demikian, mengonsumsi daun bawang secara
berlebihan juga tidak baik. Contohnya, penderita maag dikhawatirkan akan
mengalami pendarahan di lambung. Selain itu, mengonsumsi daun bawang secara
berlebihan bagi wanita yang sedang menstruasi menyebabkan darah keluar lebih
banyak dari biasanya.
Sebuah pribahasa menyebutkan, sebaik-baik perkara
adalah yang di tengah-tengah. Tidak terlalu banyak juga tidak terlalu sedikit. Artinya,
konsumsilah daun bawang sesuai dengan kebutuhan.
0 komentar:
Post a Comment