Banyak perusahaan yang di dukung bermacam teori manajemen
konvensional maupun manajemen strategi di era modern seperti saat ini. Nyatanya,
masih saja perusahaan-perusahaan itu mengalami berbagai masalah pelik baik
internal maupun eksternal. Mereka mengelurkan biaya besar untuk menerapkan
berbagai model menajemen modern, namun tetap terasa ada yang kurang memuaskan.
Hingga kini dalam banyak penelitian dan kasus, dapat di
simpulkan bahwa teori manajemen modern masih gagal dalam mengatur prilaku individu
menuju organisasi yang lebih baik. Hal ini dapat di lihat dari berbagai indicator
dan masalah yang muncul dari implementasi manajemen modern (termasuk manajemen
strategi), antara lain
- 1 Banyak perusahaan yang cendrung mengabaikan nilai-nilai moral dan etika, menghalalkan segala cara demi untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya dengan melakukan penindasan terhadap yang lemah.
- 2 Banyak pelaku usaha masih berani melakukan berbagai penyimpangan, manipulasi, suap, korupsi, nepotisme, markup, memperkaya diri sendiri, mengabaikan tanggung jawab sosial, dan sebagainya.
- 3 Banyak perusahaan atau pelaku usaha yang saling bersaing, saling menjatuhkan, saling menghancurkan pesaing laksana musuh yang harus di habisi, agar perusahaannya sajalah yang keluar sebagai pemenang.
- 4 Dengan penerapan manajemen strategi pun banyak perusahaan yang berhasil dan sukses secara materi, tetapi masih menghadapi kendala penyimpangan, keserakahan, persaingan yang tidak sehat dan kecendrungan menguasai dan mematikan pesaing.
Strategi persaingan tersebut justru
di ajarkan dan di pelajari dalam ilmu manajemen pemasaran (marketing management),
bahkan strategi perang dalam militer yang di kenal dengan teori SUN TZU
merupakan bagian dari pelajaran pemasaran strategi (strategic marketing). Perusahaan
di ajarkan untuk menang dengan cara membunuh lawan, bahkan terkadang dengan
menghalalkan segala cara untuk memenangkan persaingan.
Teori manajemen strategi yang
telah dikenbangkan oleh para ahli manajemen saat ini, walaupun di anggap lebih
modern dan lebih sempurna dari teori konvensional, namun masih belum dapat
menyelesaikan masalah dan problematika dalam dunia bisnis, terbukti dengan
masih banyak terjadi berbagai penyimpangan tidak sehat, pelanggaran nilai-nilai
moral dan etika bisnis
Mengapa demikian ? penyebab
utamanya adalah terabaikannya nilai-nilai spiritual dalam teori manajemen itu
sendiri.
Ada beberapa karakter manajemen
strategi yang berbeda secara diametral antara organisasi perusahaan pada
umumnya dengan organisasi perusahaan yang berorentasi spiritual. Pada umumnya,
organisasi perusahaan berorentasi pada nilai-nilai material (sekularisme) dan
visinya duniawi semata. Sedangkan organisasi perusahaan yang berbasis spiritual
lebih berasaskan ketuhanan (tauhid), orentasinya dunia samapi akhirat, dengan
motivasi bisnis yang selain profit duniawi juga benefit ukhrawi serta bonus berupa
keberkahan dan ridho allah (mardhotillah).
REVRENSI:
buku manajemen strategi syariah (teori, konsep, dan aplikasi). -Dr. Ir. H. Abdul Halim Usman, MM. -penerbit ZIKRUL HAKIM
0 komentar:
Post a Comment