Manajemen keuangan berdiri sebagai bidang studi yang
terpisah pada awal tahun 1990-an, penekanannya diberikan pada aspek hokum
merger, pembentukan perusahaan baru, dan berbagai jenis sekuritas yang dapat
diterbitkan perusahaan untuk menambah modal. Selama masa depresi pada tahun
1930-an, penekanannya beralih ke maslah seperti kebangkrutan dan reorganisasi,
likuiditas perusahaan, dan regulasi pasar modal. Selama tahun 1940-an hingga
awal tahun 1950-an, manajemen keuangan diajarkan sebagai suatu deskripsi dan
subjek institusi, yang lebih menekankan sudut pandang pihak luar perusahaan
dari pada manajer. Namun di akhir tahun 1950-an, penekanan ini bergerak menuju
ke arah analisis teoritis, dan fokusnya beralih ke keputusan manajerial dalam
memilih aktiva serta kewajiban dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan.
Focus ini berlanjut hingga tahun 1990-an. Namun, 2 kecendrungan lainnya juga
menjadi sangat penting dalam tahun-tahun terakhir: (1) globalisasi bisnis dan
(2) peningkatan penggunaan teknologi informasi. Kecendrungan ini akan terus
berlanjut di masa mendatang
Globalisasi
Bisnis
Ada 4 faktor yang menyebabkan globalisasi bisnis
meningkat:
1. Kemajuan
dalam bidang transportasi dan komunikasi, yang menghemat biaya pengiriman serta
membuat perdagangan internasional menjadi lebih mudah.
2. Keinginan
konsumen akan produk yang lebih murah dan bermutu tinggi telah mengurangi
hambatan perdagangan yang di rancang untuk melindungi pabrik domestic yang
tidak efisien serta biaya tinggi.
3. Teknologi
yang semakin canggih telah menyebabkan meningkatnya biaya pengembangan produk
baru.
4. Pemindahan
fasilitas produksi ke negara yang biaya produksinya paling rendah
Teknologi
Informasi
Perkembangan teknologi computer dan komunikasi akan
terus berlanjut hingga akhir tahun 1990-an, dan hal ini akan merevolusi
cara-cara pengambilan keputusan keuangan. Perusahaan membuat jaringan kerja computer
pribadi ke setiap computer lainnya, ke computer mainframe perusahaan, ke internet dan World Wide Web, serta ke computer
konsumen dan pemasok. Jadi, manajer keuangan akan dapat bertukar informasi dan
melakukan pertemuan “tatap muka langsung” dengan kolega mereka melalui video
konfrensi jarak jauh. Kemampuan untuk mengakses dan menganalisis data secara
tepat waktu juga berarti bahwa analisis kuantitatif menjadi lebih penting, dan “naluri”
menjadi kurang efisien dalam keputusan bisnis. Akibatnya, manajer keuangan
generasi mendatang akan lebih membutuhkan kemampuan computer dan ketrampilan
kuantitatif dari pada manajer keuangan di masa lalu.
0 komentar:
Post a Comment